Kamis, 22 September 2016

SEJARAH KESULTANAN BIMA


Bima pada awalnya adalah sebuah kerajaan hindu/syiwa dan berubah menjadi kesultanan bima pada tahun 1050 H atau 1640 M. Proses berubahnya menjadi kesultanan bima pada masa pemerintahan raja XXVII, yang bergelar “Ruma Ta Ma Bata Wadu”menikahi adik dari ister sultan Makasar Alauddin yang bernama Daeng Sikontu. Setelah itu sangaji Mbojo atau Raja bima mengganti namanya dengan nama islamnya yaitu sultan Abdul Khair dan secra otomatis hokum dan adat yang ada di wilayah kesutanan bima mengikuti hadat dan hokum islam. Setelah Sultan Abdul Khair wafat huku islam itu pun masih digunakan sampai masa pemerintahan Sultan Bima yang ke XII Sultan Ibrahim. Abdul Khair Sirajidin I dan ia juga bernama La Mbila, orang makasar biasa memanggilya dengan nama La Mbila, ia lahir dengan gelar “Ma Ntau Uma Jati”. Ia diangkat menjadi sultan Bima II pada tahun 1640 dan Ia wafa pada taggal 22 juli 1682 dan sekarang digantikan oleh H. Fery Zulkarnaen. H. Fery zulkarnaen adalah putra dari abdul khair II, yaitu putra dari sultan Muhammad salahuddin sultan ke XII. H.Ferry Zulkarnain menjadi sultan hanya 8 bulan dan kini digantikan oleh anaknya yang bernama Muhammad Putra Ferryandi, yang dilantik pada tanggal 18 September 2016.
Berikut adalah Daftar Kesultanan bima beserta masa jabatannya:
1. 1640: Sultan Abdul Kahir I “Ma bata wadu” dilantik menjadi sultan bima pada tanggal 1640 dan  mangkat beberapa bulan setelah menjadi Sultan.
2. 1640-1682:  Sultan Abdul Khair Sirajuddin “Mantau Uma Jati”
3. 1682-1687:  Sultan Nuruddin, kuburannya terdapat di desa Tolobali.
4. 1687-1696:  Sultan Jamaluddin “Sangaji Bolo”. Tewas di penjara Batavia.
5. 1696-1731:  Sultan Hasanuddin. Tewas di Tallo dan diberi gelar “Mambora aka Tallo”.
6. 1731-1742:  Sultan Alauddin, “Manuru Daha”.
7. 1742-1773:  Sultan Abdul Qadim, “Ma Waa Taho”.
8. 1773-1795:  Sultanah Kumalasyah “Kumala Bumi Partiga”. Dibuang Oleh Inggris Ke Sailon Srilangka hingga ia mangkat.
9. 1795-1819:  Sultan Abdul Hamid, “Mantau Asi Saninu”.
10. 1819-1854:  Sultan Ismail, “Ma waa Alu”.
11. 1854-1868:  Sultan Abdullah, “Ma waa Adil”.
12. 1868-1881:  Sultan Abdul Azis, “Ma Waa Sampela”, ia meminggal diusia bujang.
13. 1881-1915:  Sultan Ibrahim,” Ma Taho Parange”.
14. 1915-1951:  Sultan Muhammad Salahuddin, “Ma Kakidi Agama”. Mangkat di Jakarta, di makamka di pemakaman Karet.
15. 1945-2001:  Sultan Abdul Kahir II, Ma Busi Ro Mawo, Jena Teke. Dianugerahi Sultan sebagai penghargaan oleh Majelis Adat saat mangkat 17 Juni 2001.
16. 04-07-2013-26-12-1013 Sultan H.Ferry Zulkarnain hanya menjabat selama 8 bulan.
17. Muhammad Putra Ferryandi, yang dilantik pada tanggal 18 September 2016 kemarin.



1 komentar:

  1. Bagaimana perubahan hukum dan adat di Kesultanan Bima setelah berganti nama menjadi Kesultanan Islam?
    Visit us Telkom University

    BalasHapus